Juni 2023 ~ Museum Dan Monumen Pusat Disjarahad







SDN Denggung, Sentolo, Kulon Progo Berkunjung ke Museum Dharma Wiratama

**
Hari Selasa ttanggal 27 Juni 2023, sebanyak 60 orang terdiri dari 45 siswa beserta 15 guru pendamping dan pendukung dari SDN Denggung ,Kec.Sentolo Kab. Kulon Progo berkunjung ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama jl Jenderal Sudirman no.75 Yogyakarta. 

Rombongan tiba di museum Dharma Wiratama pkl.12. 00 Wib. diterima oleh Kapten Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.

Kunjungan siswa SDN Denggung, Sentolo Kulon Progo ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama dapat terselenggara atas inisiasi dan supervisi serta kerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dalam program Wajib Kunjung Museum (WKM) Mandiri.

Wajib Kunjung Museum ( WKM) adalah salah satu Program unggulan dan prioritas yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DIY beserta jajaran dalam upaya mempromosikan museum yang berada di wilayah DIY yang tergabung dalam Barahmus Yogya, kepada masyarakat Yogya termasuk diantaranya anak² sekolah. 

*Museum Dihatiku* merupakan tagline yg didengungkan oleh Dinas Kebudayaan" guna mendekatkan dan mensosialisasikan pentingnya museum bagi masyarakat dan para pelajar.

Kapten Yanti dalam sambutannya berterima kasih kepada pihak sekolah SDN Denggung, Sentolo, Kulon Progo dan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY yang menjadikan Museum Dharma Wiratama sebagai destinasi kunjungan siswa.

 Kpt Yanti berharap kerjasama ini akan terus berlangsung krn selaras dgn fungsi Museum Dharma Wiratama sebagai media inspirasi rekreasi dan edukasi.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Kpt Caj Yanti, Serma Setyo, Serma ( K) Suci dan Pns Wiwik untuk melihat koleksi museum Dharma Wiratama secara lebih dekat dan lengkap.

Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum Dharma Wiratama adalah museum sejarah yang memiliki fungsi mewariskan nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia kepada generasi muda.
2. Museum Dharma Wiratama sudah menjadi bangunan Cagar Budaya sehingga keberadaannya harus dilestarikan.
3. Jangan sekali-kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kunjungan siswa SDN Denggung, Sentolo, Kulonprogo ke Museum Dharma Wiratama berlangsung sampai pkl.13.30 Wib berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

Mahasiswa Fakultas Fitkes Program Study Teknologi Laboratorium Medis, Unjani, Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta

**
Hari Senin tgl 26 Juni 2023 Mahasiswa Prodi Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Fitkes Unjani , sebanyak 105 mahasiswa dipimpin oleh Dosen Pembimbing ( BPK Taufik Kurniawan SKM, M.Kes.) berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.

 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, (mata kuliah wajib bagi mahasiswa Unjani.)

 Kunjungan dilaksanaka pada pukul 12.30 Wib s.d 14.30 Wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. 

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian untuk para mahasiswanya.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Hadi Saputro, Peltu Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara langsung dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa menerima Materi kuliah tentang KeAhmad Yanian dari Nara sumber utama yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Untung Mufraeni Yani dan Bpk Irawan Sura Edy Yani selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani.

Beliau adalah saksi mata sekaligus saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965 di tempat ini. 

 Para mahasiswa dengan penuh semangat dan antusias mengikuti penjelasan pemandu museum. Mahasiswa mengikuti perkuliahan/ dengan penuh semangat dan serius testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada sehingga kejadian kelam masa lalu jangan pernah terulang kembali.
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Sejarah adalah guru terbaik dalam kehidupan.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

SD Katholik Murukan Wedi Klaten dan SMAN 1 Cisaga Ciamis Berkunjung ke Museum Dharma Wiratama

**
Senin tanggal 26 Juni 2023 Sekolah Dasar Katholik ( SDK) Murukan, Wedi, Klaten Jawa Tengah melaksanakan kegiatan kunjungan di Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama jl. Jenderal Sudirman no.75 Yogyakarta.
Kegiatan ini diikuti 24 siswa beserta 4 orang guru pendamping.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan kepada anak tentang senjata dan perlengkapan yang pernah dipakai oleh para pejuang dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia . Kunjungan ini dilaksanakan guna membangkitkan rasa cinta tanah air kepada para anak² yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa.

Rombongan tiba di Museum Dharma Wiratama pkl.08.00 Wib dan diterima oleh Kpt Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.

"Dengan belajar di museum, saya berharap anak² bisa bergembira sekaligus mengenal koleksi senjata yang bernilai sejarah sehingga bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah Air" ungkap Kpt Yanti dalam sambutannya.

Anak-anak selanjutnya didampingi Kpt Yanti, dan Pns. Sukarjo untuk melihat koleksi museum Dharma Wiratama secara dekat. 
Anak- anak sangat riang gembira selama di museum Dharma Wiratama.

Rombongan selanjutnya yang berkunjung di Museum Dharma Wiratama hari ini adalah rombongan siswa dari SMAN 1 Cisaga, Ciamis, Jawa Barat. 
Rombongan berjumlah 144 siswa beserta 12 guru pendamping. Rombongan tiba di Museum Dharma Wiratama Pkl.10 .00 Wib dengan aman, diterima oleh Kpt Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.

Kpt Yanti mengapresiasi kunjungan ini dan berharap para siswa mendapat tambahan wawasan sejarah perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
"Kalian harus bisa meneladani semangat para pejuang. Semangat yang tidak mengenal menyerah dan tidak putus asa" ujar Kpt Yanti kpd para siswa.

Selanjutnya rombongan dipandu oleh Kpt Yanti, Serma Setyo, Serma (K) Suci, Pns.Wiwik dan Pns.Sutinah untuk melihat koleksi museum Dharma Wiratama secara lebih dekat dan lengkap. Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias. Kunjungan berakhir Pkl.11.30 Wib 

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum Dharma Wiratama selain sebagai sarana inspirasi dan edukasi pengunjung, juga berfungsi sebagai media rekreasi sehingga cocok dikunjungi oleh usia berapapun.
2. Museum Dharma Wiratama sudah menjadi bangunan Cagar Budaya sehingga keberadaannya harus dipertahankan dan dilestarikan.
3. Mencintai dan rajin berkunjung ke Museum Perjuangan bisa sebagai media membangkitkan rasa nasionalisme dan patriotisme.
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.

Kunjungan siswa SDK Murukan, Wedi, Klaten, Jawa Tengah dan SMAN 1 Cisaga, Ciamis, Jawa Barat di Museum Dharma Wiratama berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

Mahasiswa Fakultas Fisip Program Study Hubungan Internasional Unjani, Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta

**
Hari Sabtu tgl 24 Juni 2023 Mahasiswa Prodi Hubungan Internasional Fakultas Fisip Unjani , sebanyak 180 mahasiswa dipimpin oleh Dosen Pembimbing (Mayjen Pur Witjaksono, M.Sc., NSS) berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.
 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, (mata kuliah wajib bagi mahasiswa Unjani.)

 Kunjungan dilaksanakan dalam 2 gelombang pada pukul 12.30 Wib s.d 15.30 Wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. 

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian untuk para mahasiswanya.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Hadi Saputro, Peltu Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara langsung dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa menerima Materi kuliah tentang KeAhmad Yanian dari Nara sumber utama yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Untung Mufraeni Yani dan Bpk Irawan Sura Edy Yani selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani.

Beliau adalah saksi mata sekaligus saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965 di tempat ini. 

 Para mahasiswa dengan penuh semangat dan antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ dengan penuh semangat dan serius testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada sehingga kejadian kelam masa lalu jangan pernah terulang kembali.
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Sejarah adalah guru terbaik dalam kehidupan.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

Mahasiswa Fakultas Hukum Unjani Kunjungi Museum A.H. Nasution Jakarta

**
Hari Jumat, , tanggal 23 Juni 2023 mahasiswa Fakultas HukumUnjani Program Study S1 berjumlah 135 mahasiswa beserta 1 orang dosen pendamping ( I Wayan Aditya Harireksa, S.IP., M.Si,) berkunjung ke Museum Jenderal Besar Dr. A.H Nasution jln Teuku Umar no 40 Menteng Jakarta Pusat.
Kunjungan dilaksanakan pada Pkl.13.00 Wib s.d.16..25 Wib.

Kunjungan di Museum Jenderal Besar DR. AH Nasution merupakan satu rangkaian kegiatan perkuliahan KeAhmad Yanian yang dilaksanan beberapa jam sebelumnya di Museum Ahmad Yani.

Setiba di Museum AH.Nasution rombongan diterima dan dipandu oleh Kpt Czi Sunardi selaku Kepala Museum Jenderal Besar Dr. AH. Nasution, Pelda Royen Suryanto., dan Serda M. Ali Suprapto. 
 
"Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal Nasution adalah 2 sosok Pahlawan Revolusi yang menjadi target pemculikan dan pembunuhan yang dilancarkan oleh Gerakan 30 S/ PKI tahun 1965" ujar Kpt Sunardi mengawali pemanduan di Museum AH. Nasution untuk selanjutnya dijelaskan secara rinci peristiwa tsb oleh pemandu.

Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Kegiatan kunjungan mahasiswa Fakultas Hukum Unjani di Museum AH Nasution Jakarta berlangsung sampai PKL 16.25 Wib berjalan dengan, tertib dan lancar

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah pasti' akan berulang.
2. Dengan kita belajar sejarah, ke depan kita akan lebih waspada.
3. Jadikan sejarah sebagai guru dalam kehidupan
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.

 Foto dokumentasi kegiatan terlampir
Share:

Mahasiswa Fakultas Hukum Unjani, Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta

**
Hari Jumat tgl 22 Juni 2023 Mahasiswa Unjani Fakultas Hukum, sebanyak 140 mahasiswa dipimpin oleh Dekan Fakultas Hukum Unjani (Bpk Dr.Agus Subagyo, beserta 3 dosen pembimbing, berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.
 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, (mata kuliah wajib bagi mahasiswa Unjani.)

 Kunjungan dilaksanakan pada pukul 11.30 Wib s.d 15.45 Wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. 

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian untuk mahasiswa Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Hadi Saputro, Peltu Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara langsung dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa menerima Materi kuliah tentang KeAhmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Untung Mufraeni Yani dan Bpk Irawan Sura Edy Yani selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani.

Beliau adalah saksi mata sekaligus saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965 di tempat ini.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ dengan penuh semangat dan antusias testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Unjani Kunjungi Museum A.H. Nasution Jakarta

**
Hari Kamis, , tanggal 22 Juni 2023 mahasiswa Fakultas Fisip Unjani Program Study S 1 Ilmu Pemerintahan berjumlah 113 mahasiswa beserta 1 orang dosen pendamping ( Brigjen TNI (Pur) Us Yusmana, S.IP., ) berkunjung di Museum Jenderal Besar Dr. A.H Nasution jln Teuku Umar no 40 Menteng Jakarta Pusat.
Kunjungan dilaksanakan pada Pkl.13.45 Wib s.d.15.25 Wib.

Kunjungan di Museum Jenderal Besar DR. AH Nasution merupakan satu rangkaian kegiatan perkuliahan KeAhmad Yanian yang dilaksanan beberapa jam sebelumnya di Museum Ahmad Yani.

Setiba di Museum AH.Nasution rombongan diterima dan dipandu oleh Kpt Czi Sunardi selaku Kepala Museum Jenderal Besar Dr. AH. Nasution.dan Serda M. Ali Suprapto. 
 
"Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal Nasution adalah 2 sosok Pahlawan Revolusi yang menjadi target pemculikan dan pembunuhan yang dilancarkan oleh Gerakan 30 S/ PKI pada tanggal 30 September 1965" ujar Kpt Sunardi mengawali pemanduan di Museum AH. Nasution.

Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Kegiatan kunjungan mahasiswa Fakultas Fisip Unjani di Museum AH Nasution Jakarta berlangsung sampai PKL 15.15 Wib berjalan dengan, tertib dan lancar

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah pasti' akan berulang.
2. Dengan kita belajar sejarah, ke depan kita akan lebih waspada.
3. Jadikan sejarah sebagai guru dalam kehidupan
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.

 Foto dokumentasi kegiatan terlampir
Share:

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Ilmu Politik Unjani, Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta

**
Hari Kamis tgl 23 Juni 2023 Mahasiswa Unjani Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Study S1 Kebidanan dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Politik Program Study S1 Ilmu Pemerintahan, sebanyak 244 mahasiswa dipimpin oleh Dr. Novianti ., dan Ibu Trisetiowati Bdn., selaku dosen pembimbing, berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.
 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, (mata kuliah wajib di kampus Unjani.)

 Kunjungan dilaksanakan pada pukul 08.30 Wib s.d 14 .00 Wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. 

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Hadi Saputro, Peltu Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara langsung dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah KeAhmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Untung Mufraeni Yani dan Bpk Irawan Sura Edy Yani selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani.

Beliau adalah saksi mata sekaligus saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965 di tempat ini.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ dengan penuh semangat dan antusias testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah kejadian pada 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

SD Islam Al Hayyan, Parung, Bogor Berkunjung ke Museum Peta

**
Hari Rabu, tanggal 21 Juni 2023, SD Islam Al Hayyan, Parung, Kab. Bogor berkunjung ke Museum PETA di jln Jenderal Sudirman no 35 Bogor Jawa Barat.
Kunjungan diikuti 86 siswa beserta 8 guru pendamping.
Rombongan tiba di Museum PETA pkl.08.00 Wib dalam keadaan aman.

Rombongan diterima oleh Kpt Caj Dina Hamdani Nugraha selaku Kepala Museum .di halaman Monumen PETA Bogor.

Dalam sambutannya, Kpt Caj Dina Hamdani mengucapkan terima kasih kepada sekolah SD Islam Al Hayyan yang telah menjadikan Museum PETA sebagai Wahana untuk belajar sejarah siswanya. 

 "Saya berharap agar kunjungan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia buat kalian semua" pesan Kpt Dina dalam sambutannya.

Para siswa selanjutnya dipandu oleh Kpt Dina, Serka Aldi Yendri, Pns Pujiono dan Bpk. Ade Komarudin untuk melihat koleksi museum PETA secara lebih dekat dan lengkap.
Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

*Ibu Siti Aisyah** salah satu guru pendamping rombongan dalam testimoninya mengatakan sangat senang bisa berkunjung ke Museum PETA Bogor karena disini bisa menambah wawasan tentang sejarah perjuangan. Selain itu di Museum PETA para siswa mendapat penjelasan dari pemandu yang sangat utuh dan menyenangkan, sehingga dirinya merasa senang dan puas atas pelayanan di museum PETA" ungkapnya.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum PETA memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pewarisan nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia.
2. Mencintai tanah air adalah bagian dari Iman
3. Jangan sekali-kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Bangunan Museum PETA sudah menjadi bangunan Cagar Budaya sehingga keberadaannya harus dipertahankan dan dilestarikan.

Kunjungan siswa SD Islam Al Hayyan ke Museum PETA Bogor berlangsung sampai PKL.10.00 Wib, berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan dan testimoni terlampir.
Share:

Mahasiswa Fakultas Tehnik Informasi Unjani Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani dan Museum AH.Nasution Jakarta




Hari Selasa, tanggal 20 Juni 2023 Mahasiswa Fakultas Tehnik Informasi Unjani sebanyak 50 mahasiswa dipimpin oleh bpk. Dr.Dadang Sofianto, M.M,, selaku dosen pembimbing berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat dan Museum Jenderal AH. Nasution di jl. Teuku Umar no.40 Menteng Jakarta Pusat.


 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, yang menjadi mata kuliah wajib di kampus Unjani.

 Kunjungan di awali dgn berkunjung di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.Di Museum ini kunjungan dilaksanakan pada pukul 12.30 Wib sd 14.15 wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa dikampus Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar bisa meneladani rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.


Rombongan selanjutnya dipandu oleh Pelda Hadi Saputro, Pelda Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara lebih dekat dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Untung Mufraeni Yani selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani. Beliau adalah saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani, dengan penuh semangat dan antusias

Rombongan selanjutnya melakukan kunjungan ke Museum Jenderal Besar AH. Nasution di jl Teuku Umar no.40 Menteng. 

Mahasiswa sengaja berkunjung di Museum ini guna mendapat gambaran atau cerita yang utuh dari Kpt Czi Sunardi selaku Kepala Museum dalam Peristiwa G 30 S/ PKI karena Jenderal Nasution dan Jenderal Ahmad Yani adalah Jenderal yang menjadi target penculikan dan pembunuhan keji yg dilakukan oleh PKI dengan sebuah gerakan yg disebut Gerakan 30 S/ PKI tahun 1965.
Namun demikian Jenderal Nasution berhasil lolos dari penculikan dan pembunuhan keji ini. Akan tetapi putri Jenderal Nasution yaitu Ade Irma Suryani yang kala itu baru berusia 5 tahun, beserta Ajudan beliau yang bernama Lettu Piere Tendean menjadi korban penembakan dan penculikan.

Di Museum Jenderal AH Nasution, rombongan mahasiswa Fakultas Tehnik Informasi Unjani diterima dan dipandu oleh Kpt Czi Sunardi , Peltu Anwaruddin dan Serda Ali Suprapto untuk melihat Koleksi museum Jenderal Besar AH Nasution secara lebih dekat dan lengkap.

 Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani dan Museum Jenderal Besar AH Nasution berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..

Share:

Mahasiswa Fakultas Sains dan Informatika Unjani Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani dan Museum AH.Nasution Jakarta



Hari Senin, tanggal 19 Juni 2023 Mahasiswa Fakultas Sains dan Informatika Unjani sebanyak 26 mahasiswa dipimpin oleh bpk. Tachir Hendro,S.Si., M.T., dan ibuIrma Santikarma, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat dan Museum Jenderal AH. Nasution di jl. Teuku Umar no.40 Menteng Jakarta Pusat.


 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, yang menjadi mata kuliah wajib di kampus Unjani.

 Kunjungan di awali dgn berkunjung di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.Di Museum ini kunjungan dilaksanakan pada pukul 12.30 Wib sd 14.15 wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa dikampus Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar bisa meneladani rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.


Rombongan selanjutnya dipandu oleh Pelda Hadi Saputro, Pelda Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara lebih dekat dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Irawan Sura Edy selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani. Beliau adalah saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani, dengan penuh semangat dan antusias

Rombongan selanjutnya melakukan kunjungan ke Museum Jenderal Besar AH. Nasution di jl Teuku Umar no.40 Menteng. 

Mahasiswa sengaja berkunjung di Museum ini guna mendapat gambaran atau cerita yang utuh dalam Peristiwa G 30 S/ PKI karena Jenderal Nasution dan Jenderal Ahmad Yani adalah Jenderal yang menjadi target penculikan dan pembunuhan keji yg dilakukan oleh PKI dengan sebuah gerakan yg disebut Gerakan 30 S/ PKI tahun 1965.
Namun demikian Jenderal Nasution berhasil lolos dari penculikan dan pembunuhan keji ini. Akan tetapi putri Jenderal Nasution yaitu Ade Irma Suryani yang kala itu baru berusia 5 tahun, beserta Ajudan beliau yang bernama Lettu Piere Tendean menjadi korban penembakan dan penculikan.

Di Museum Jenderal AH Nasution, rombongan mahasiswa Fakultas Sains dan Informatika Unjani diterima dan dipandu oleh Kpt Czi Sunardi , Peltu Anwaruddin dan Serda Ali Suprapto untuk melihat Koleksi museum Jenderal Besar AH Nasution secara lebih dekat dan lengkap.

 Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani dan Museum Jenderal Besar AH Nasution berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

Komunitas Onthel Kota Bogor Berkunjung ke Museum PETA

**
Hari Minggu tanggal 18 Juni 2023, komunitas Onthel se kota Bogor kunjungi Museum dan Monumen PETA di jln. Jenderal Sudirman No.35 Kota Bogor.
Peserta berjumlah 200 sepeda tua. Kunjungan di Museum PETA dilaksanakan dalam rangka memeriahkan hari jadi kota Bogor ke-541.

Kegiatan bertajuk *Bogor hujan Onthel* dihadiri oleh:
1.Bpk Iwan Muhammad ( Ketua Kosti kota Bogor)
2.Bpk H. Daswara ( Ketua Pelaksana acara Bogor Hujan Onthel.
3. Bpk Arief ( Sekretaris panitia acara Onthel Comunity) dan pejabat Muspida kota Bogor.

Kegiatan berlangsung dari pkl.07.00 Wib sampai dgn pkl.9.30 wib, berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

Mahasiswa Farmasi Unjani Kunjungi Museum A.H. Nasution Jakarta



Hari Sabtu, , tanggal 17 Juni 2023 mahasiswa Fakultas Farmasi Unjani berjumlah 240 mahasiswa beserta 1 orang dosen pendamping ( ibu Anggun D., PMH) berkunjung di Museum Jenderal Besar Dr. A.H Nasution jln Teuku Umar no 40 Menteng Jakarta Pusat.


Kunjungan dilaksanakan pada Pkl.12.00 Wib s.d.15.25 Wib.

Kunjungan di Museum Jenderal Besar DR. AH Nasution merupakan satu rangkaian kegiatan perkuliahan KeAhmad Yanian yang dilaksanan beberapa jam sebelumnya di Museum Ahmad Yani.

Setiba di Museum AH.Nasution rombongan diterima dan dipandu oleh Pelda Royen Suryanto dan Serda M. Ali Suprapto. 
 
"Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal Nasution adalah 2 sosok Pahlawan Revolusi yang menjadi target pemculikan dan pembunuhan yang dilancarkan oleh Gerakan 30 S/ PKI pada tanggal 30 September 1965" ujar Pelda Royen mengawali pemanduan di Museum AH. Nasution.

Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Kegiatan kunjungan mahasiswa Fakultas Farmasi Unjani di Museum AH Nasution Jakarta berlangsung sampai PKL 15.25 Wib berjalan dengan, tertib dan lancar

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah pasti' akan berulang.
2. Dengan kita belajar sejarah, ke depan kita akan lebih waspada.
3. Jadikan sejarah sebagai guru dalam kehidupan
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.

 Foto dokumentasi kegiatan terlampir
Share:

Mahasiswa Fakultas Tehnik Unjani, Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta



Hari Jumat tgl 16 Juni 2023 Mahasiswa Unjani Fakultas Tehnik Program Study Tehnik Sipil dan Metalorgi Strata S1 sebanyak 130 mahasiswa dipimpin oleh Bpk Taufan Hardiansyah Akbar, S.IP., M.Si., dan Dr.Indah Dwi Prigitaningtyas, SH., MH., selaku dosen pembimbing, berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.


 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, (mata kuliah wajib di kampus Unjani.)

 Kunjungan dilaksanakan pada pukul 13.00 Wib s.d 16.00 Wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. 

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Hadi Saputro, Peltu Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara langsung dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Untung Mufraeni Yani dan Bpk Irawan Sura Edy Yani selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani.

Beliau adalah saksi mata sekaligus saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965 di tempat ini.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ dengan penuh semangat dan antusias testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

SD Muhammadiyah Semingin Godean Berkunjung ke Museum Dharma Wiratama



Hari Jumat tanggal 16 Juni i 2023, sebanyak 75 orang terdiri dari 70 siswa beserta 5 guru pendamping dan pendukung dari SD Muhammadiyah Semingin ,Kec. Godean Kab. Sleman, Yogyakarta berkunjung ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama jl Jenderal Sudirman no.75 Yogyakarta. 


Rombongan tiba di museum Dharma Wiratama pkl.09..00 Wib. diterima oleh Kapten Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.

Kunjungan siswa SD Muhammadiyah Semingin Godean ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama dapat terselenggara atas inisiasi dan supervisi serta kerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dalam program Wajib Kunjung Museum (WKM) secara mandiri.

Wajib Kunjung Museum ( WKM) adalah salah satu Program unggulan dan prioritas yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DIY beserta jajaran dalam upaya mempromosikan museum yang berada di wilayah DIY yang tergabung dalam Barahmus Yogya, kepada masyarakat Yogya termasuk diantaranya anak² sekolah. 

*Museum Dihatiku* merjadi tagline yg didengungkan oleh Dinas Kebudayaan" dalam mempromosikan betapa pentingnya museum bagi masyarakat dan para pelajar.

Kapten Yanti dalam sambutannya berterima kasih kepada p sekolah SD Muhammadiyah Semingin Godean dan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY yang menjadikan Museum Dharma Wiratama sebagai destinasi kunjungan siswa.

 Kpt Yanti berharap kerjasama ini akan terus berlangsung krn selaras dgn fungsi Museum Dharma Wiratama sebagai media inspirasi rekreasi dan edukasi.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Kpt Caj Yanti, Pns Wiwik dan Pns. Sukarjo untuk melihat koleksi museum Dharma Wiratama secara lebih dekat dan lengkap.

Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum Dharma Wiratama adalah museum sejarah yang memiliki fungsi mewariskan nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia kepada generasi muda.
2. Museum Dharma Wiratama sudah menjadi bangunan Cagar Budaya sehingga keberadaannya harus dilestarikan.
3. Jangan sekali-kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kunjungan siswa SD Muhammadiyah Semingin, Godean, Sleman ke Museum Dharma Wiratama berlangsung sampai Pkl. 10.30 Wib berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

Mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Unjani Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta



Hari Kamis tgl 15Juni 2023 Mahasiswa Unjani Fakultas Ilmu dan Teknologi kesehatan Program Study Keperawatan Strata S1 dan Fakultas Informatika sebanyak 280 mahasiswa dipimpin oleh Bpk Yuswandi, SKep dan Letkol Ckm Sutarno MT., selaku dosen pembimbing, berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.


 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, (mata kuliah wajib di kampus Unjani.)

 Kunjungan dilaksanakan pada pukul 12.30 sd 15.00 wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. 

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Hadi Saputro, Peltu Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara langsung dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Irawan Sura Edy selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani.
Beliau adalah saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani, dengan penuh semangat dan antusias

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

SMPN 2 Ta Bogor Berkunjung ke Musmon Peta



Hari Kamis tanggal 15 Juni 2023, siswa SMPN 2 Tamansari Bogor Berkunjung ke Museum dan Monumen PETA di jln Jenderal Sudirman no 35 Bogor Jawa Barat.


Kunjungan diikuti 132 siswa dan 9 guru pendamping. Rombongan tiba di Museum PETA Pkl. 12. 30 Wib dalam keadaan aman.
Setiba di Museum PETA, Rombongan diterima oleh Kpt Caj Dina Hamdani Nugraha selaku Kepala Museum.

Dalam sambutannya Kpt Dina mengucapkan terima kasih kepada sekolah SMPN 2 Tamansari Bogor yang telah mengagendakan kegiatan kunjung di Museum PETA dalam rangka pembelajaran sejarah di luar kelas bagi para siswanya.

 Kpt Dina berpesan kepada para siswa terus rajin belajar untuk meraih cita-cita. 
"Kalian sebagai generasi muda bangsa Indonesia harus rajin dan giat belajar agar bisa melanjutkan perjuangan yang sudah dirintis oleh para pahlawan" 
ujar Kpt Dina kepada para siswa dalam sambutannya.

Para siswa selanjutnya dipandu oleh Kpt Dina, Serka Aldi Yendri, Bpk Ade Komarudin, untuk melihat koleksi museum PETA secara lebih dekat dan lengkap.
Para siswa dengan tekun mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum PETA Bogor memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pewarisan nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia kepada generasi muda
2. Jangan sekali-kali melupakan sejarah
3. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan
4. Bangunan Museum PETA Bogor sudah menjadi bangunan Cagar Budaya sehingga keberadaannya harus dipertahankan dan dilestarikan.

Kunjungan berlangsung sampai Pkl.14.15 wib dalam keadaan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

CRMA dan Taruna Akmil Kunjung Museum Dharma Wiratama



Kamis tanggal 15 Juni 2023 sebanyak 15 Taruna CRMA (( Chulachomkal Royal Military Academy) atau Akademi Militer Kerajaan Thailand beserta 10 Taruna Akademi Militer didampingi 10 pengasuh dipimpin oleh Lettu Inf Seto Pranowo berkunjung ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama jl Jenderal Sudirman no.75 Yogyakarta.


Kunjungan dimaksudkan untuk melihat koleksi Museum TNI-AD Dharma Wiratama dalam rangka lawatan Taruna Akademi Militer Kerajaan Thailand ke Academi Militer Indonesia di Magelang.

Rombongan tiba di Museum Dharma Wiratama pkl.15.00 Wib diterima oleh Kpt Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.

Dalam sambutannya Kpt Yanti mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan para taruna Akademi Militer baik dari Thailand maupun Indonesia . 
Selanjutnya para Taruna dipandu oleh Kpt Yanti, Serma ( K) Suci dan Pns Supartiyono untuk melihat koleksi museum Dharma Wiratama secara lebih dekat dan lengkap.
Para Taruna mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pewarisan nilai-nilai sejarah bangsa kepada generasi muda.
2. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.
3. Jadikan sejarah sebagai guru dalam kehidupan.
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kunjungan Taruna CRMA dan Taruna Akmil ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama berlangsung dari PKL.15.00 wib sampai 16.30. Berjalan dengan aman tertib dan lancar

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

SDN Wijimulyo, Kulon Progo Berkunjung ke Museum Dharma Wiratama

**
Hari Rabu tanggal 14 Juni 2023, sebanyak 40 orang terdiri dari 36 siswa beserta 4 guru pendamping dan pendukung dari SDN Wijimulyo ,Kec.Nangguulan Kab. Kulon Progo berkunjung ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama jl Jenderal Sudirman no.75 Yogyakarta. 
Rombongan tiba di museum Dharma Wiratama pkl.09. 00 Wib. diterima oleh Kapten Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.

Kunjungan siswa SDN Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama dapat terselenggara atas inisiasi dan supervisi serta kerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dalam program Wajib Kunjung Museum (WKM) Mandiri.

Wajib Kunjung Museum ( WKM) adalah salah satu Program unggulan dan prioritas yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DIY beserta jajaran dalam upaya mempromosikan museum yang berada di wilayah DIY yang tergabung dalam Barahmus Yogya, kepada masyarakat Yogya termasuk diantaranya anak² sekolah. 

*Museum Dihatiku* merupakan tagline yg didengungkan oleh Dinas Kebudayaan" guna mendekatkan dan mensosialisasikan pentingnya museum bagi masyarakat dan para pelajar.

Kapten Yanti dalam sambutannya berterima kasih kepada pihak sekolah SDN Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo dan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY yang menjadikan Museum Dharma Wiratama sebagai destinasi kunjungan siswa.

 Kpt Yanti berharap kerjasama ini akan terus berlangsung krn selaras dgn fungsi Museum Dharma Wiratama sebagai media inspirasi rekreasi dan edukasi.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Kpt Caj Yanti dan Pns Sutinah untuk melihat koleksi museum Dharma Wiratama secara lebih dekat dan lengkap.

Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum Dharma Wiratama adalah museum sejarah yang memiliki fungsi mewariskan nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia kepada generasi muda.
2. Museum Dharma Wiratama sudah menjadi bangunan Cagar Budaya sehingga keberadaannya harus dilestarikan.
3. Jangan sekali-kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kunjungan siswa SDN Wijimulyo, Nanggulan, Kulonprogo ke Museum Dharma Wiratama berlangsung sampai pkl.10.30 Wib berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

SDN Bendungan Kalasan dan SDN Banyubiru 2 Magelang Berkunjung ke Museum Dharma Wiratama

**
Senin tanggal 12 Juni 2023 Sekolah Dasar Negeri ( SDN) Bendungan Kalasan Sleman melaksanakan kegiatan kunjungan di Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama jl. Jenderal Sudirman no.75 Yogyakarta.
Kegiatan ini diikuti 72 anak, beserta 6 orang guru pendamping.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan kepada anak tentang senjata dan perlengkapan yang pernah dipakai oleh para pejuang dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia . Kunjungan ini dilaksanakan guna membangkitkan rasa cinta tanah air kepada para anak² yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa.

Rombongan tiba di Museum Dharma Wiratama pkl.11. ,30 Wib dan diterima oleh Kpt Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.

"Dengan belajar di museum ini saya berharap anak² bisa bergembira sekaligus mengenal koleksi senjata yang bernilai sejarah sehingga bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap museum" ungkap Kpt Yanti.

Anak-anak selanjutnya didampingi Kpt Yanti, PNS Wiwik dan Pns. Sutinah untuk melihat koleksi museum Dharma Wiratama secara dekat. 
Anak- anak sangat riang gembira selama di museum Dharma Wiratama.

Rombongan selanjutnya yang berkunjung di Museum Dharma Wiratama hari ini adalah rombongan siswa dari SDN Banyubiru 2 Magelang Jawa Tengah.
Rombongan berjumlah 44 iswa beserta 6 guru pendamping. Rombongan tiba di Museum Dharma Wiratama Pkl.13. .00 Wib dengan aman, diterima oleh Kpt Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.

Kpt Yanti mengapresiasi kunjungan ini dan berharap para siswa mendapat tambahan wawasan dan pengetahuan tentang sejarah tentang perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
"Kalian harus bisa meneladani semangat para pejuang. Semangat yang tidak mengenal menyerah dan tidak putus asa" ujar Kpt Yanti kpd para siswa.

Selanjutnya rombongan dipandu oleh Kpt Yanti dan Serma (K) Suci, Pns.Wiwik dan Pns.Sutinah untuk melihat koleksi museum Dharma Wiratama secara lebih dekat dan lengkap. Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias. Kunjungan berakhir Pkl.14.00 Wib 

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum Dharma Wiratama selain sebagai sarana inspirasi dan edukasi pengunjung, juga berfungsi sebagai media rekreasi sehingga cocok dikunjungi oleh usia berapapun.
2. Museum Dharma Wiratama sudah menjadi bangunan Cagar Budaya sehingga keberadaannya harus dipertahankan dan dilestarikan.
3. Mencintai dan rajin berkunjung ke Museum Perjuangan bisa sebagai media membangkitkan rasa nasionalisme dan patriotisme.
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kunjungan siswa SDN
Bendungan, Kalasan Sleman dan SDN Banyubiru 2 Magelang di Museum Dharma Wiratama berakhir sampai Pkl. 14.00 Wib berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unjani Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani dan Museum AH.Nasution Jakarta



Hari Sabtu, tanggal 10 Juni 2023 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unjani sebanyak 200 mahasiswa dipimpin oleh bapak Dr.Lukman Munawar Fauzi, S.P.,M.Si., ST., M.M., selaku dosen pembimbing berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat dan Museum Jenderal AH. Nasution di jl. Teuku Umar no.40 Menteng Jakarta Pusat.


 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, yang menjadi mata kuliah wajib di kampus Unjani.

 Kunjungan di awali dgn berkunjung di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.Di Museum ini kunjungan dilaksanakan pada pukul 14.00 sd 15.15 wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa dikampus Unjani.

Kapten Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar bisa meneladani rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.


Rombongan selanjutnya dipandu oleh Pelda Hadi Saputro, Pelda Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara lebih dekat dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Irawan Sura Edy selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani. Beliau adalah saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani, dengan penuh semangat dan antusias

Rombongan selanjutnya melakukan kunjungan ke Museum Jenderal Besar AH. Nasution di jl Teuku Umar no.40 Menteng. 

Mahasiswa sengaja berkunjung di Museum ini guna mendapat gambaran atau cerita yang utuh dalam Peristiwa G 30 S/ PKI karena Jenderal Nasution dan Jenderal Ahmad Yani adalah Jenderal yang menjadi target penculikan dan pembunuhan keji yg dilakukan oleh PKI dengan sebuah gerakan yg disebut Gerakan 30 S/ PKI tahun 1965.
Namun demikian Jenderal Nasution berhasil lolos dari penculikan dan pembunuhan keji ini. Akan tetapi putri Jenderal Nasution yaitu Ade Irma Suryani yang kala itu baru berusia 5 tahun, beserta Ajudan beliau yang bernama Lettu Piere Tendean menjadi korban penembakan dan penculikan.

Di Museum Jenderal AH Nasution, rombongan mahasiswa Kedokteran Unjani diterima dan dipandu oleh Kpt Czi Sunardi dan Serda Ali Suprapto untukelihat Koleksi museum Jenderal Besar AH Nasution secara lebih dekat dan lengkap.
 Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani dan Museum Jenderal Besar AH Nasution berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Share:

Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Unjani Kunjungi Museum A.H. Nasution Jakarta

**
Hari Kamis , tanggal 8 Juni 2023 mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Unjani berjumlah 50 mahasiswa beserta 1 orang dosen pendamping mengunjungi Museum Jenderal besar Dr. A.H Nasution jln Teuku Umar no 40 Menteng Jakarta Pusat.
Kunjungan dilaksanakan pada Pkl.14.00 Wib s.d.15.15 Wib.

Kunjungan di Museum Jenderal Besar DR. AH Nasution merupakan satu rangkaian kegiatan perkuliahan KeAhmad Yanian yang dilaksanan beberapa jam sebelumnya di Museum Ahmad Yani.

Setiba di Museum AH.Nasution rombongan diterima dan dipandu oleh Peltu Anwarudin serta Serda M. Ali Suprapto. 
 
"Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal Nasution adalah 2 sosok Pahlawan Revolusi yang menjadi target pemculikan dan pembunuhan yang dilancarkan oleh Gerakan 30 S/ PKI pada tanggal 30 September 1965" ujar Pelda Royen mengawali pemanduan di Museum AH. Nasution.

Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Kegiatan kunjungan mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Unjani di Museum AH Nasution Jakarta berlangsung sampai PKL 15.30 Wib berjalan dengan, tertib dan lancar

 Foto dokumentasi kegiatan terlampir
Share:

Mahasiswa Fakultas Teknologi Unjani Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta

**
Hari Kamis tgl 8 Juni 2023 Mahasiswa Unjani Fakultas Teknologi Program Study Teknik Kimia Strata S1 sebanyak 50 mahasiswa dipimpin oleh Bpk Ate Romli, ST., MT., selaku dosen pembimbing, berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.
 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, (mata kuliah wajib di kampus Unjani.)

 Kunjungan dilaksanakan pada pukul 12.30 sd 14.00 wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. 

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Hadi Saputro, Peltu Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara langsung dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Irawan Sura Edy selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani.
Beliau adalah saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani, dengan penuh semangat dan antusias

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

2Staf Milenial Bupati Banyumas Kunjungi Museum Jenderal Besar Dr. A.H Nasution

Hari Kamis tanggal 8 Juni i 2023 Museum Jenderal Besar Dr AH Nasution di jl. Teuku Umar no 40 Menteng Jakarta Pusat mendapat kunjungan dari Rombongan Staf Milenial Bupati Banyumas Jawa Tengah.
Rombongan berjumlah 50 orang. Kunjungan dengan tajuk *Kunjungan Kerja* dipimpin oleh BPK.Wahyono, S.IP selaku Kepala Bagian Protokoler Komunikasi Kabupaten Banyumas Jawa Tengah .

Rombongan tiba di Museum Jenderal Besar Dr AH Nasution pukul 09.00 Wib dan diterima oleh Kpt Czi Sunardi selaku Kepala Museum.

 Dalam sambutannya, Kpt Sunardi memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemda Kab. Banyumas yang telah mengagendakan kunjungan kerja di Museum Jenderal Besar Dr AH Nasution di Jakarta. 
" Semoga kunjungan ini ada hikmah dan nilai² yang bisa dipetik dari peristiwa yg terjadi dan dialami oleh Jenderal Nasution dalam peristiwa G 30S/ PKI tahun 1965" pesan Kpt Nardi dalam sambutannya.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Kpt Sunardi, Peltu Anwarudin dan Serda Ali Suprapto untuk melihat koleksi Museum Jenderal Besar Dr AH Nasution secara lengkap dan dekat.
Rombongan mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh serius dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan belajar sejarah masa lalu, kita akan lebih waspada sehingga peristiwa kelam jangan sampai terulang.
3. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya
4. Jangan sekali-kali melupakan sejarah

Kunjungan rombongan Staf Milenial Bupati Banyumas Jawa Tengah ke Museum Jenderal Besar Dr AH Nasution berakhir pkl 10 30 Wib berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tekhnologi Kesehatan Unjani Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta



Hari Selasa tanggal 6 Juni 2023 Mahasiswa Unjani Fakultas Ilmu Tekhnologi Kesehatan Program Study Teknologi Laboratorium Medis sebanyak 115 mahasiswa dipimpin oleh Ibu Ellsie Viendra , M.Si., M.Sc. selaku dosen pembimbing berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.


 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, yang menjadi mata kuliah wajib di kampus Unjani.

 Kunjungan dilaksanakan pada pukul 14.00 sd 16.15 wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa dikampus Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar bisa meneladani rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.


Rombongan selanjutnya dipandu oleh Pelda Hadi Saputro, Pelda Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara lebih dekat dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Irawan Sura Edy selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani. Beliau adalah saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani, dengan penuh semangat dan antusias

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

Mahasiswa Unjani Bandung Kunjungi Museum A.H. Nasution Jakarta

Hari Selasa, tanggal 6 Juni 2023 mahasiswa Unjani Bandung berjumlah 54 mahasiswa beserta 1 orang dosen pendamping (ibu Siti Romlah) mengunjungi Museum Jenderal besar Dr. A.H Nasution jln Teuku Umar no 40 Menteng Jakarta Pusat.
Kunjungan dilaksanakan pada Pkl.14.00 Wib s.d.15.00 Wib

Rombongan tiba di Museum AH.Nasution PKL. 14.00 Wib dengan aman
 Rombongan diterima oleh Kpt Czi Sunardi selaku Kepala Museum Jenderal Besar A.H.Nasution dan selanjutnya dipandu oleh Pelda Royen Suryanto serta Serda M. Ali Suprapto untuk melihat koleksi Museum secara lebih dekat dan lengkap. 
 
"Jenderal Nasution adalah salah satu sosok Pahlawan Revolusi yang menjadi target pemculikan dan pembunuhan yang dilancarkan oleh Gerakan 30 S/ PKI pada tanggal 30 September 1065" ujar Pelda Royen mengawali pemanduan di Museum AH. Nasution.

Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Kegiatan kunjungan mahasiswa Unjani Bandungi di Museum AH Nasution Jakarta berlangsung sampai PKL 15.00 Wib berjalan dengan, tertib dan lancar

 Foto dokumentasi kegiatan terlampir
Share:

Total Tayangan Halaman

FANPAGE

Blog Archive