Museum Dan Monumen Pusat Disjarahad







Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unjani Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani dan Museum AH.Nasution Jakarta



Hari Sabtu, tanggal 10 Juni 2023 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unjani sebanyak 200 mahasiswa dipimpin oleh bapak Dr.Lukman Munawar Fauzi, S.P.,M.Si., ST., M.M., selaku dosen pembimbing berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat dan Museum Jenderal AH. Nasution di jl. Teuku Umar no.40 Menteng Jakarta Pusat.


 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, yang menjadi mata kuliah wajib di kampus Unjani.

 Kunjungan di awali dgn berkunjung di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.Di Museum ini kunjungan dilaksanakan pada pukul 14.00 sd 15.15 wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa dikampus Unjani.

Kapten Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar bisa meneladani rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.


Rombongan selanjutnya dipandu oleh Pelda Hadi Saputro, Pelda Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara lebih dekat dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Irawan Sura Edy selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani. Beliau adalah saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani, dengan penuh semangat dan antusias

Rombongan selanjutnya melakukan kunjungan ke Museum Jenderal Besar AH. Nasution di jl Teuku Umar no.40 Menteng. 

Mahasiswa sengaja berkunjung di Museum ini guna mendapat gambaran atau cerita yang utuh dalam Peristiwa G 30 S/ PKI karena Jenderal Nasution dan Jenderal Ahmad Yani adalah Jenderal yang menjadi target penculikan dan pembunuhan keji yg dilakukan oleh PKI dengan sebuah gerakan yg disebut Gerakan 30 S/ PKI tahun 1965.
Namun demikian Jenderal Nasution berhasil lolos dari penculikan dan pembunuhan keji ini. Akan tetapi putri Jenderal Nasution yaitu Ade Irma Suryani yang kala itu baru berusia 5 tahun, beserta Ajudan beliau yang bernama Lettu Piere Tendean menjadi korban penembakan dan penculikan.

Di Museum Jenderal AH Nasution, rombongan mahasiswa Kedokteran Unjani diterima dan dipandu oleh Kpt Czi Sunardi dan Serda Ali Suprapto untukelihat Koleksi museum Jenderal Besar AH Nasution secara lebih dekat dan lengkap.
 Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani dan Museum Jenderal Besar AH Nasution berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Share:

Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Unjani Kunjungi Museum A.H. Nasution Jakarta

**
Hari Kamis , tanggal 8 Juni 2023 mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Unjani berjumlah 50 mahasiswa beserta 1 orang dosen pendamping mengunjungi Museum Jenderal besar Dr. A.H Nasution jln Teuku Umar no 40 Menteng Jakarta Pusat.
Kunjungan dilaksanakan pada Pkl.14.00 Wib s.d.15.15 Wib.

Kunjungan di Museum Jenderal Besar DR. AH Nasution merupakan satu rangkaian kegiatan perkuliahan KeAhmad Yanian yang dilaksanan beberapa jam sebelumnya di Museum Ahmad Yani.

Setiba di Museum AH.Nasution rombongan diterima dan dipandu oleh Peltu Anwarudin serta Serda M. Ali Suprapto. 
 
"Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal Nasution adalah 2 sosok Pahlawan Revolusi yang menjadi target pemculikan dan pembunuhan yang dilancarkan oleh Gerakan 30 S/ PKI pada tanggal 30 September 1965" ujar Pelda Royen mengawali pemanduan di Museum AH. Nasution.

Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Kegiatan kunjungan mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Unjani di Museum AH Nasution Jakarta berlangsung sampai PKL 15.30 Wib berjalan dengan, tertib dan lancar

 Foto dokumentasi kegiatan terlampir
Share:

Mahasiswa Fakultas Teknologi Unjani Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta

**
Hari Kamis tgl 8 Juni 2023 Mahasiswa Unjani Fakultas Teknologi Program Study Teknik Kimia Strata S1 sebanyak 50 mahasiswa dipimpin oleh Bpk Ate Romli, ST., MT., selaku dosen pembimbing, berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.
 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, (mata kuliah wajib di kampus Unjani.)

 Kunjungan dilaksanakan pada pukul 12.30 sd 14.00 wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. 

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Hadi Saputro, Peltu Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara langsung dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Irawan Sura Edy selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani.
Beliau adalah saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani, dengan penuh semangat dan antusias

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

2Staf Milenial Bupati Banyumas Kunjungi Museum Jenderal Besar Dr. A.H Nasution

Hari Kamis tanggal 8 Juni i 2023 Museum Jenderal Besar Dr AH Nasution di jl. Teuku Umar no 40 Menteng Jakarta Pusat mendapat kunjungan dari Rombongan Staf Milenial Bupati Banyumas Jawa Tengah.
Rombongan berjumlah 50 orang. Kunjungan dengan tajuk *Kunjungan Kerja* dipimpin oleh BPK.Wahyono, S.IP selaku Kepala Bagian Protokoler Komunikasi Kabupaten Banyumas Jawa Tengah .

Rombongan tiba di Museum Jenderal Besar Dr AH Nasution pukul 09.00 Wib dan diterima oleh Kpt Czi Sunardi selaku Kepala Museum.

 Dalam sambutannya, Kpt Sunardi memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemda Kab. Banyumas yang telah mengagendakan kunjungan kerja di Museum Jenderal Besar Dr AH Nasution di Jakarta. 
" Semoga kunjungan ini ada hikmah dan nilai² yang bisa dipetik dari peristiwa yg terjadi dan dialami oleh Jenderal Nasution dalam peristiwa G 30S/ PKI tahun 1965" pesan Kpt Nardi dalam sambutannya.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Kpt Sunardi, Peltu Anwarudin dan Serda Ali Suprapto untuk melihat koleksi Museum Jenderal Besar Dr AH Nasution secara lengkap dan dekat.
Rombongan mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh serius dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan belajar sejarah masa lalu, kita akan lebih waspada sehingga peristiwa kelam jangan sampai terulang.
3. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya
4. Jangan sekali-kali melupakan sejarah

Kunjungan rombongan Staf Milenial Bupati Banyumas Jawa Tengah ke Museum Jenderal Besar Dr AH Nasution berakhir pkl 10 30 Wib berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tekhnologi Kesehatan Unjani Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta



Hari Selasa tanggal 6 Juni 2023 Mahasiswa Unjani Fakultas Ilmu Tekhnologi Kesehatan Program Study Teknologi Laboratorium Medis sebanyak 115 mahasiswa dipimpin oleh Ibu Ellsie Viendra , M.Si., M.Sc. selaku dosen pembimbing berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.


 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, yang menjadi mata kuliah wajib di kampus Unjani.

 Kunjungan dilaksanakan pada pukul 14.00 sd 16.15 wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa dikampus Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar bisa meneladani rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.


Rombongan selanjutnya dipandu oleh Pelda Hadi Saputro, Pelda Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara lebih dekat dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Irawan Sura Edy selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani. Beliau adalah saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani, dengan penuh semangat dan antusias

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

Mahasiswa Unjani Bandung Kunjungi Museum A.H. Nasution Jakarta

Hari Selasa, tanggal 6 Juni 2023 mahasiswa Unjani Bandung berjumlah 54 mahasiswa beserta 1 orang dosen pendamping (ibu Siti Romlah) mengunjungi Museum Jenderal besar Dr. A.H Nasution jln Teuku Umar no 40 Menteng Jakarta Pusat.
Kunjungan dilaksanakan pada Pkl.14.00 Wib s.d.15.00 Wib

Rombongan tiba di Museum AH.Nasution PKL. 14.00 Wib dengan aman
 Rombongan diterima oleh Kpt Czi Sunardi selaku Kepala Museum Jenderal Besar A.H.Nasution dan selanjutnya dipandu oleh Pelda Royen Suryanto serta Serda M. Ali Suprapto untuk melihat koleksi Museum secara lebih dekat dan lengkap. 
 
"Jenderal Nasution adalah salah satu sosok Pahlawan Revolusi yang menjadi target pemculikan dan pembunuhan yang dilancarkan oleh Gerakan 30 S/ PKI pada tanggal 30 September 1065" ujar Pelda Royen mengawali pemanduan di Museum AH. Nasution.

Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Kegiatan kunjungan mahasiswa Unjani Bandungi di Museum AH Nasution Jakarta berlangsung sampai PKL 15.00 Wib berjalan dengan, tertib dan lancar

 Foto dokumentasi kegiatan terlampir
Share:
Selasa, tanggal 6 Juni 2023 Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Masyitoh VII Ngablak, Sitimulyo, Piyungan Bantul melaksanakan kegiatan Belajar dan Bermain di Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama jl Jenderal Sudirman no.75 Yogyakarta.
Kegiatan ini diikuti 33 anak, 33 orang tua beserta 4 orang guru pendamping.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan kepada anak tentang senjata dan perlengkapan yang pernah dipakai oleh para pejuang dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia guna membangkitkan rasa cinta tanah air kepada para anak² yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa.

Rombongan tiba di Museum Dharma Wiratama pkl.08 ,30 Wib dan diterima oleh Kpt Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.

"Dengan belajar dari bermain di museum ini saya berharap anak² bisa bergembira sekaligus mengenal koleksi senjata yang bernilai sejarah sehingga bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap museum" ungkap Kpt Yanti.

Anak-anak selanjutnya didampingi Kpt Yanti, dan Pns. Sutinah untuk melihat koleksi museum Dharma Wiratama secara dekat. Anak- anak sangat riang gembira selama di museum Dharma Wiratama.

Rombongan selanjutnya yang berkunjung di Museum Dharma Wiratama hari ini adalah rombongan siswa dari SDN Bibis Bangunjiwo, Bantul.
Rombongan berjumlah 40 iswa beserta 5 guru pendamping. Rombongan tiba di Museum Dharma Wiratama Pkl.09.00 Wib dengan aman, diterima oleh Kpt Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.

Kpt Yanti mengapresiasi kunjungan ini dan berharap para siswa mendapat tambahan wawasan dan pengetahuan tentang sejarah tentang perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
"Kalian harus bisa meneladani semangat para pejuang. Semangat yang tidak mengenal menyerah dan tidak putus asa" ujar Kpt Yanti kpd para siswa.

Selanjutnya rombongan dipandu oleh Kpt Yanti dan Kopda Irvan untuk melihat koleksi museum Dharma Wiratama secara lebih dekat dan lengkap. Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum Dharma Wiratama selain sebagai sarana inspirasi dan edukasi pengunjung, juga berfungsi sebagai media rekreasi sehingga cocok dikunjungi oleh usia berapapun.
2. Museum Dharma Wiratama sudah menjadi bangunan Cagar Budaya sehingga keberadaannya harus dipertahankan dan dilestarikan.
3. Mencintai dan rajin berkunjung ke Museum Perjuangan bisa sebagai media membangkitkan rasa nasionalisme dan patriotisme.

Belajar dan Bermain anak-anak TK Masyitoh, Ngablak, Sitimulyo Piyungan Bantul di Museum Dharma Wiratama berakhir sampai Pkl.10.000 Wib, sedangkan kunjungan siswa SDN Bibis, Bangunjiwo, Bantul berakhir pkl. 10.45 Wib berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

SD Muhammadiyah 1 Magetan Berkunjung ke Museum Dharma Wiratama



Berjumlah 155 orang terdiri dari 143 siswa siswa beserta 12 guru pendamping dan pendukung dari SD Muhammadiyah 1 Magetan, Jawa Timur pada hari Senin tanggal 5 Juni 2023, berkunjung ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama jl Jenderal Sudirman no.75 Yogyakarta. 


Rombongan tiba di museum Dharma Wiratama pkl.11. 15
Wib. diterima oleh Kapten Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.

Kunjungan siswa SD Muhammadiyah 1 Magetan diselenggarakan dalam rangka belajar Sejarah di luar Kelas ( out class).

Kapten Yanti dalam sambutannya berterima kasih kepada pihak sekolah SD Muhammadiyah 1 Magetan Jawa Timur yang menjadikan Museum Dharma Wiratama sebagai destinasi kunjungan dan pembelajaran sejarah siswanya.
Karena hal ini selaras dgn fungsi Museum sebagai media inspirasi rekreasi dan edukasi.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Kpt Caj Yanti, Serma (K) Suci, Pns Wiwik dan Pns. Sutinah untuk melihat koleksi museum Dharma Wiratama secara lebih dekat dan lengkap.

Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum Dharma Wiratama adalah museum sejarah yang memiliki fungsi mewariskan nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia kepada generasi muda.
2. Museum Dharma Wiratama sudah menjadi bangunan Cagar Budaya sehingga keberadaannya harus dilestarikan.
3. Jangan sekali-kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kunjungan siswa SD Muhammadiyah Magetan Jawa Timur ke museum Dharma Wiratama berlangsung sampai pkl.13.15 Wib berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

Mahasiswa Fakultas Psikologi Unjani Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta

**
Hari Sabtu tgl 3 Juni 2023 Mahasiswa Unjani Fakultas Psikologi sebanyak 98 mahasiswa dipimpin oleh Bpk Sigit selaku dosen pembimbing berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.
 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, yang menjadi mata kuliah wajib di kampus Unjani.

 Kunjungan dilaksanakan pada pukul 12.30 sd 14.00 wib. Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. 

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa dikampus Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.


Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Hadi Saputro, Peltu Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara langsung dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Irawan Sura Edy selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani.
Beliau adalah saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani, dengan penuh semangat dan antusias

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

SD Pantai Indah Cilincing Jakarta Utara Kunjungi Museum Peta Bogor

Hari Rabu tanggal 31 Mei 2023, SD Pantai Indah Cilincing Jakarta Utara Kunjungi Museum PETA di jln Jenderal Sudirman no 35 Bogor Jawa Barat.
Kunjungan diikuti 150 siswa beserta 10 guru pendamping.

Rombongan tiba di Museum PETA pkl.09.00 Wib dalam keadaan aman.

Setiba di Museum Peta rombongan diterima oleh Kpt Caj Dina Hamdani Nugraha selaku Kepala Museum dan Monumen Peta, di halaman Museum.

Dalam sambutannya, Kpt Caj Dina mengucapkan terima kasih kepada sekolah SD Pantai Indah Cilincing Jakarta Utara, yang telah menjadikan Museum PETA sebagai Wahana untuk belajar sejarah bagi siswanya.
" Saya berharap agar kunjungan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan adik² tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia sehingga kalian bisa mewarisi semangat juang yang dimiliki oleh para pejuang" pesan Kpt Dina dalam sambutannya.

Para siswa selanjutnya dipandu oleh Kpt Dina, Sertu Berod Susanto, Pns Pujiono bpk.Yadi Supriadi dan ibu Ani Sumarni , untuk melihat koleksi museum PETA lebih dekat dan lengkap.

Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

*Khamila* salah satu siswa yang ikut dalam kunjungan itu mengatakan bahwa dirinya sangat senang bisa belajar sejarah di museum ini karena dirinya suka dengan cerita sejarah dan cerita yang bertema perang dan dirinya merasa senang karena bisa mengenal para pahlawan khususnya para tentara Peta yang telah berjuang mengusir penjajah dan bapak² pemandunya sangat ramah dan baik sekali" ujarnya.

*Ardiesty Bustami S.Pd* salah satu guru pendamping dari rombongan itu dalam testimoninya senada dengan siswa Khamila, mengatakan dirinya sangat senang bisa berkunjung ke Museum PETA Bogor karena disini bisa belajar dan menambah wawasan tentang sejarah terbentuknya TNI yang kita cintai dan mendapat tambahan ilmu tidak sebatas dari buku pelajaran di kelas. Selain itu di Museum PETA para siswa mendapat penjelasan dari pemandu yang sangat utuh dan menyenangkan, sehingga dirinya merasa senang dan puas atas pelayanan di museum PETA yang sangat ramah" ungkapnya.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum PETA memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pewarisan nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia kepada generasi muda.
2. Mencintai tanah air adalah bagian dari Iman
3. Jangan sekali-kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Bangunan Museum PETA sudah menjadi bangunan Cagar Budaya sehingga keberadaannya harus dipertahankan dan dilestarikan.

Kunjungan siswa SD Pantai Indah Cilincing Jakarta Utara ke Museum PETA Bogor berlangsung sampai Pkl.12..00 wib, berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan dan testimoni terlampir.
Share:

Total Tayangan Halaman

FANPAGE