MUSEUM DHARMA WIRATAMA ~ Museum Dan Monumen Pusat Disjarahad







MUSEUM DHARMA WIRATAMA



Visi : Menjadikan museum sebagai tempat destinasi wisata sejarah yang istimewa dalam mewujudkan militansi yang handal.

Misi
:
a.
Melestarikan peristiwa dan memanfaatkan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan Bangsa Indonesia dan Prajurit TNI.



b.
Mewariskan jiwa dan semangat keprajuritan Bangsa Indonesia serta mewariskan nilai-nilai juang '45.



c.
Menanamkan rasa cinta tanah air dan rasa bangga sebagai Bangsa Indonesia



d.
Menyediakan sarana pendidikan sebagai informasi ilmiah.


PANDUAN MUSEUM

VIDEO MUSEUM

1.  MUSEUM DHARMA WIRATAMA
Alamat : Jl. Jend Sudirman No.75, Terban, Yogyakarta




Sejarah gedung museum:
1. Tahun 1904 - Bangunan didirikan, diperuntukkan sebagai kediaman Administratur Perkebunan Wilayah Yogyakarta dan Jateng.

2. Tahun 1942 - Digunakan sebagai kediaman Syucokan (Residen Yogyakarta) pada masa kolonial Jepang.

3. Tahun 1945 - Digunakan sebagai MBT TKR (Markas Besar Tertinggi TKR).

4. Tahun 1950 - Kosong tidak ada yang menggunakan.

5. Tahun 1961 - Digunakan sebagai Markas Korem 072/Pmk

6. 1 Okt 1965 - Menjadi saksi sejarah penculikan Kasrem 072/Pmk Letkol Sugiyono oleh G 30 S/PKI.

7. 30 Agust 1982 - Digunakan sebagai Museum Dharma Wiratama.


MUSEUM TNI AD DHARMA WIRATAMA

SEJARAH
Museum TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta berlokasi di Jln Jenderal Sudirman No 75 Yogyakarta. Museum yang saat ini berbasis IT ini dilengkapi dengan Interior yang dinamis yang menarik dan akan membawa pengunjung seolah berada pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Keseluruhan area museum menjadi bagian pengingat sejarah yang berhubungan dengan TNI AD dari masa ke masa yang dikemas dengan multimedia digital.

Bangunan Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama menjadi sejarah penting perkembangan TNI AD di Indonesia. Bangunan ini didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1904 yang digunakan sebagai tempat tinggal pejabat/admininstratur perkebunan Belanda di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pada tahun 1942 oleh pemerintah Kolonial Jepang difungsikan sebagai tempat Residen (Syudokan) Yogyakarta. Setelah Indonesia merdeka gedung ini digunakan sebagai markas besar Tentara Keamanan Rakyat yang menjadi cikal bakal sejarah pembentukan TNI. Selain itu, gedung ini menjadi saksi sejarah terpilihnya Jenderal Sudirman sebagai Panglima Besar TKR. Hingga kemudian menjadi Markas Komando Resor Militer 072 Pamungkas dan pada tahun 1982 gedung ini dipergunakan sebagai Gedung Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama.

Museum Dharma Wiratama mempunyai koleksi sebanyak 4258 yang terdiri dari koleksi senjata 1224 koleksi, koleksi munisi 1146 dan koleksi non senjata 1888 koleksi. Pada Tahun 2017 dilakukan pembaharuan tata pameran di Museum Dharma Wiratama, dari yang semula konvensional dirubah menjadi museum berbasis multimedia. Penggunaan teknologi Informasi diharapkan akan menarik pengunjung pada suasana perjuangan kemerdekaan Indonesia seperti multimedia digital book pengantar museum, digital book biografi Pangsar Sudirman, digital book biografi Jenderal Oerip Sumoharjo, holoscreen virtual display selamat datang, interactive book video mapping 8 palagan, hologram cheoptik 8 palagan, dan photobooth.

Dari beberapa catatan peristiwa sejarah yang pernah terjadi di gedung tersebut sejak masa perang kemerdekaan di tahun 1945 hingga sekarang, maka jelaslah bahwa gedung Museum Dharma Wiratama telah mencatat sejarah yang mengesankan khususnya bagi generasi penerus untuk disimak dan diresapi.

KOLEKSI
1. Halaman Depan
Dihalaman depan terdapat 5 Tank, 2 Tank Stuart buatan Amerika dengan kaliber 37 mm, 2 Tank AMX dan 1 tank Ambulance. Disebelah barat terdapat Meriam Bofors buatan Swedia tahun 1901 dengan kaliber 7,5 cm. Untuk di depan pintu masuk area Loby terdapat 2 meriam masing-masing berkaliber 37 mm buatan Amerika dan kaliber 75mm buatan Jepang. Dibelakang aula terdapat pula bunker/ruang bawah tanah buatan Jepang.

2. Area Loby
Area Loby museum memamerkan koleksi museum berupa deretan lukisan dan foto pejabat Kasad I sampai dengan sekarang, lima senjata Galil Special Rifle dan mural awal terbentuknya TNI/TNI AD serta dilengkapi dengan multimedia Digital Book yang menjelaskan gambaran umum museum TNI AD Dharma Wiratama.

3. Area Ruang Pamer Koleksi Pangsar Jenderal Sudirman
Ruang ini merupakan gambaran nyata ruang kerja Pangsar Jenderal Sudirman saat menjabat sebagai Panglima TKR. Diruang ini dipamerkan kursi dan meja kerja, kursi dan meja tamu, pesawat telepon, patung ½ badan serta foto-foto Pangsar Jenderal Sudirman, juga dilengkapi grafis dan multimedia Digital Book Biografi Pangsar Jenderal Sudirman.

4. Area Ruang Pamer Koleksi Letnan Jenderal Oerip Sumoharjo
Ruang ini merupakan gambaran nyata ruang kerja Letnan Jenderal Oerip Sumoharjo saat menjabat sebagai Kepala Staf TKR. Diruang ini dipamerkan kursi dan meja kerja, kursi dan meja tamu, pesawat telepon, patung ½ badan serta foto-foto Letnan Jenderal Oerip Sumoharjo, juga dilengkapi grafis dan multimedia Digital Book biografi Letnan Jenderal Oerip Sumoharjo

5. Area Ruang Pameran Awal terbentuknya TNI dan 8 Palagan
Diawali multimedia Holoscreen Virtual Display Selamat Datang yang memberikan gambaran tentang kondisi tata pameran koleksi museum berupa teknologi hologram. Ruang ini juga menjelaskan sejarah lahirnya TNI/TNI AD mulai dari KNIL, PETA, BKR, TKR, TRI dan TNI yang digambarkan dengan diorama menarik. 

6. Area Palagan Semarang 
 Area Palagan Semarang menjelaskan kronologi serta peristiwa Palagan Semarang yang memamerkan beberapa senjata yang dipergunakan pada peristiwa Palagan Semarang yaitu Senapan Ariska, Pedang Polisi bersarung, Pedang Samurai bersarung, Mortir 5, Meriam dan senjata yang pernah digunakan pejuang Indonesia dalam pertempuran 5 hari di Semarang. Dilengkapi infografis, Relief, diorama tentang peristiwa Palagan Semarang serta peta penyerangan. Selain itu juga terdapat peta 8 Palagan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

7. Area Palagan Surabaya 
Menggambarkan peristiwa Palagan Surabaya didukung infografis, foto, Relief, diorama dan beberapa senjata yaitu Keris yang dipergunakan Kapten Abdul Kadir, Senapan Hosquarna kaliber 9,7 mm, Helm baja dan Mitralieuse Automatique Hotchkiss yang dipakai saat peristiwa tersebut terjadi. 

8. Area Weapon Box Weapon Box 
merupakan salah satu koleksi unggulan Museum TNI AD Dharma Wiratama yang merupakan kumpulan dari berbagai jenis senjata yang pernah digunakan oleh para tentara saat memperjuangkan, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Terdiri dari 759 senjata dan 294 amunisi. Weapon box ini tergolong unik karena hanya ada 3 negara yang memiliki koleksi weapon box yaitu Indonesia, Jerman dan Kanada. Di sebelahnya terdapat display sergama TKR ini adalah gambaran tentang jenis-jenis seragam yang dahulu dipergunakan oleh para tentara TKR saat bertugas maupun saat menyamar. Koleksi seragam asli terlipat rapi di vitrin. 

9. Area Multimedia Interaktif Book Video Mapping 8 Palagan  
Area ini berada di dalam weapon box, merupakan sebuah interactive book yang menceritakan tentang peristiwa 8 palagan di Indonesia. Ketika kita membuka buku ini maka sensor akan merekam kemudian akan menampilkan video yang menceritakan peristiwa yang ada di halaman tersebut. Sangat menarik karena dilengkapi audio visual yang jelas menggambarkan peristiwa palagan mempertahankan kemerdekaan.

10. Area Palagan Ambarawa 
Area ini menggambarkan kronologi peristiwa Palagan Ambarawa. Ruangan ini memamerkan beberapa senjata yang dipergunakan pada peristiwa Palagan Ambarawa yaitu PSU (Penangkis Serangan Udara), Senapan Sten kaliber 9 mm, granat Gombyok, Seanapan Lantak Kecepek Ri dan Mitraileur Hotchkiss. Dilengkapi infografis peristiwa palagan ambarawa, Relief, peta pergerakan, diorama tentang peristiwa Palagan Ambarawa. 

11. Area Palagan Bandung 
Area ini menggambarkan kronologi peristiwa Palagan bandung yang memamerkan beberapa senjata yang dipergunakan pada peristiwa Palagan Bandung yaitu Senapan Mouser cal 7,92 mm, Pedang Klewang bersarung dan Mortir Ri kaliber 6 mm. Dilengkapi infografis peristiwa palagan Bandung, Relief, peta pergerakan pasukan, diorama tentang peristiwa Palagan Bandung.

12.   Area Palagan Medan
 Area ini menggambarkan kronologi peristiwa Palagan Medan memamerkan beberapa senjata yang dipergunakan pada peristiwa Palagan Medan yaitu Senapan Le cal 7,7 mm, Pedang samurai bersarung, Samurai, Rencong, Senapan Lantak Ri, Senapan Carbine Steyer dan Senapan Le cal 7,7 mm serta Transmisi Radio yang dipergunakan pemerintah daerah Medan untuk menyiarkan kemajuan gerak pasukan APRI. Dilengkapi info grafis, peta pergerakan, Relief, diorama tentang peristiwa Palagan Medan. 

13. Area Palagan Bali 
Area ini menggambarkan kronologi peristiwa Palagan Bali yang memamerkan beberapa senjata yang dipergunakan pada peristiwa Palagan Bali yaitu Pedang, Keris bersarung juga Bendera TH, Bendera DPRI serta patung ½ badan I Gusti Ngurah Rai. Dilengkapi info grafis, Relief, diorama tentang peristiwa Palagan Bali. Pada area ini juga ditempatkan Teknologi Hologram Cheoptik 8 Palagan yang bisa diakses langsung oleh pengunjung.

14. Area Palagan Palembang 
Area ini menggambarkan kronologi peristiwa Palagan yang didukung infografis, peta pergerakan, Relief, diorama dan koleksi senjata yaitu Keris Sumatera, PM Thompson cal 4,5 mm, dan Meriam Kecepek. 

15. Area Pameran Alat Komunikasi
 Area ini menjelaskan alat-alat komunikasi yang pernah dipergunakan pada masa perang kemerdekaan antara tahun 1945 sampai dengan 1950. Alat-alat komunikasi ini banyak membantu para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dilengkapi info grafis dan koleksi asli berupa transmisi radio madiun.

16. Area Palagan Makasar Area ini menjelaskan peristiwa Palagan Makasar didukung infografis, Relief, diorama dan koleksi asli senjata Karabin Jepang kaliber 6,5 mm, Pedang Polisi, Bendera Segitiga dan surat wasiat Robert Wolter Monginsidi serta patung ½ badan Robert Wolter Monginsidi.

17. Area Serangan Umum 1 Maret 1949 
Menjelaskan peristiwa serangan umum 1 Maret 1949 yang pada masa menghadapi agresi militer Belanda II dilancarkanlah operasi serangan militer yang cukup merepotkan Belanda. Didukung info grafis dan koleksi asli yaitu alat minum dan lampu yang dipergunakan komandan Wehrkreise III Divisi III Letkol Soeharto (mantan Presiden RI), meja kursi yang dipergunakan Panglima MBKD Kolonel A.H Nasution dan Kentongan sebagai alat komunikasi yang dipergunakan oleh Batalyon X Divisi III. Diarea ini ditempatkan multimedia Digital Book yang isinya menjelaskan kepada pengunjung tentang Serangan Umum 1 Maret 1949. 

18.  Area Markas Pejuang 
Menjelaskan suasana markas pejuang yang pernah dipergunakan pada masa Perang Kemerdekaan meliputi dapur umum dan ruang kesehatan. Dipamerkan alat-alat kesehatan yang dipergunakan antara tahun 1945 s.d 1950 Dr. Irsan dan Dr. Mustopo juga peralatan memasak tradisional seperti kukusan, dandang, kekep, bakul, tenggok dll. Di dalam ruangan ini terdapat permainan Augmented Reality Markas Pejuang dan Dapur Umum yang dapat dimainkan oleh pengunjung. Augmented Reality ini adalah salah satu permainan yang dapat dilakukan oleh pengunjung untuk mencoba berinteraksi dengan markas pejuang dan dapur umum saat perjuangan. Pengunjung cukup berdiri di dalam box dan menggerakkan tangan sesuai instruksi sehingga pengunjung akan tampil di dalam layar yang tersedia. Lokasi augmented reality berada di ruang markas pejuang dan dapur umum. 

19. Lorong Operasi-operasi TNI AD 
Memamerkan koleksi senjata operasi penumpasan pemberontakan serta helm juga dilengkapi info grafis tentang Gerakan Opersai Militer (GOM) I s.d VII tahun 1948 s.d 1953, penumpasan PGRS/PARAKU, operasi militer perang Trikora, operasi militer perang Dwikora, perkembangan organisasi TNI AD, keutuhan TNI AD. Dilengkapi multimedia Digital Book. 

20. Ruang Lambang-Lambang Satuan Memamerkan koleksi Lambang-lambang Kotama TNI AD dan Balakpus TNI AD, Tanda Pangkat TNI AD periode 1947 – 1993, Gamad prajurit pria serta Gamad Kowad yang disusun rapid an menarik dalam vitrin.

21. Ruang Koleksi Pahlawan Revolusi
 Memamerkan koleksi pakaian seragam serta perlengkapannya Pahlawan Revolusi, koleksi piagam dan tanda jasa TNI AD, Browning Machine Gun 50, Tape recorder yang dipergunakan utk merekam pidato Pangkostrad pada saat penggalian jenazah pahlawan revolusi dan pidato sambutan menko Hankam/Kasab Jenderal A.H Nasution pada upacara pelepasan jenazah pahlawan revolusi. Dilengkapi multimedia Video Mapping operasi-opersai TNI AD yang dapat diakses oleh pengunjung. 

22. Ruang Memorial Pahlawan 
Ruang ini memamerkan koleksi pakaian seragam dan benda-benda bersejarah yang dipergunakan Letjen Gatot Subroto (Deputi Kasad utk Kepala Polisi Militer dan Gubernur Militer 1948), patung ½ badan Gatot Subroto, info grafis Jenderal Gatot Subroto, patung ½ badan Jenderal A.H Nasution, patung ½ badan Jenderal A.Yani, info grafis Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono, Pakaian Dinas upacara besar Jenderal A.H Nasution, Senapan Mesin Ringan Tank Buck, dan koleksi sepeda yang berhasil disita sebagai barang bukti kegiatan pemuda rakyat dalam menyebarkan paham komunis di Klaten (Jateng). 

23. Ruang Peran TNI AD Masa Kini ( Dalam Negeri )
 Info Grafis tentang peran TNI AD dalam penumpasan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Latihan Tempur Kodiklat TNI AD, Operasi Militer Seroja, Operasi Militer di Aceh, Penangkapan Teroris Santoso. Info Grafis tentang Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yaitu Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD), Kegiatan Teritorial, Kegiatan Patok Perbatasan Koleksi senjata Tanpa Tolak Balik (STTB), Senapan Mesin Ringan Gurynov Sg-43, Penyembur Api. 

24. Ruang Memorial Pahlawan
 Info Grafis Mayor Sunaryo, Mayor Kusmanto, Letkol Ignatius Slamet Riyadi, patung ½ badan Letkol I Slamet Riyadi, Meja dan kursi tamu Letkol I Slamet Riyadi dan koleksi potongan-potongan senjata M16, AK, Colt, P1 Pindad, Tokarev yang menjadi simbol demiliterisasi oleh Tim AMM (Aceh Monitoring Mission) sebagai tindak lanjut perjanjian Helsinki tanggal 15 Agustus 2005 antara pemerintah RI dengan GAM.   
25. Ruang Peran TNI AD Masa Kini ( Luar Negeri )
 Infografis tentang peran TNI AD dalam Operasi Woyla, Kontingen Garuda I s.d VII, tahun 1956 s.d 1975, Indonesia Pace and security center ( IPSC ), Civil Military Coordination ( CIMIC ) dan koleksi bendera merah putih yang pertama kali berkibar di PBB, dan bendera Negara Kongo, Kursi dan Tempat Obor Keutuhan TNI. 

26. Ruang Photo Booth 
Disini pengunjung dapat melakukan rekayasa karakter menjadi adegan menjadi seorang prajurit di daerah latihan maupun suasana sebenarnya diruang museum, pengunjung dapat berfoto dan file foto secara otomatis tersimpan dalam galeri serta file foto dapat diambil (download) melalui media android. Di ruang ini juga dilengkapi koleksi Mortir 81 Model M.1, Mortir 81.

 Alamat : 
Jalan Jenderal Sudirman No. 75 Yogyakarta 
No Telp : (0274) 561417
Jam buka : Selasa – Minggu (Senin dan hari Libur Nasional Tutup) 
Pukul : 08.00 WIB – 15.00 WIB 
Tiket Masuk : Gratis 
Instagram : @museumtniad 
Fasilitas : Perpustakaan, Taman, Kantin, Souvenir shop, Aula, Mushola, Toilet dan Parkir.

Total Tayangan Halaman

FANPAGE